Jamur Lendir ( Myxomycota )
Disebut jamur lendir karena bentuknya menyerupai lendir yang sering terdapat pada sampah kayu lapuk, atau pada serasah daun di hutan. Lendir tersebut merupakan protoplasma tanpa dinidng sel. Jika sudah cukup tua, dari lendir tersebut muncul bentukan menjulur ke atas, membentuk spora. Spora dapat tersebar oleh angin dan jika sampai ke tempat sesuai akan tumbuh menjadi jamur lendir baru.
Jamur Air ( Oomycota )
Disebut jamur air karena hidup di air, misal di tubuh serangga yang tergenang air. Letakkan seekor serangga ( lalat, belalang ) di dalam gelas berisi air dan simpan. Tiga sampai lima hari akan muncul bentukan seperti serabut kapas dari serangga tersebut. Jamur ini membentuk spora kembara ( zoospora ). Contohnya saprolegnia.
Ciri – ciri Jamur
Jamur ( fungi ) termasuk makhluk hidup eukariot yang tidak berklorofil. Ciri khas lainnya adalah dinding sel jamur tarsusun atas zat kitin. Kitin adalah zat pada kulit udang dan kepiting. Tubuhnya terdiri dari satu sel atau berbentuk benang yang disebut hifa. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga jamur mengambil makanan dari lingkungannya ( heterotrof ).
Jamur hidup secara saprofit atau parasit. Yang hidup secara saprofit banyak dijumpai di atas tanah, kayu lapuk, atau bingkai binatang. Contoh jamur saprofit adalah jamur kayu, jamur kuping, jamur merang, dan jamur karat. Jamur yang hidup parasit misalnya jamur panu yang hidup parasit pada kulit manusia.
Tubuh jamur yang terdiri dari satu sel misalnya jamur ragi ( khamir ), contohnya saccharomyces. Jamur tempe ( rhizopus ) atau jamur oncom ( neurospora ) mempunyai hifa. Hifa jamur tempe atau oncom tampak seperi serabut kapas. Hifa tumbuh bercabang – cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Tubuh jamur terdiri dari kumpulan miselium. Bentuk tubuh jamur bermacam – macam. Jamur yang berbentuk seperti payung misalnya jamur merang, sedangkan jamur yang berbentuk lembaran misalnya jamur kuping.
Baca lebih lanjut →
Filed under: Ilmu Pengetahuan | 15 Comments »